ASK
ME

REGISTER
NOW

SEMINAR SEHARI Peran Perguruan Tinggi dalam Menanggulangi HIV & AIDS pada Kelompok Pengguna Jarum Suntik di Wilayah DKI Jakarta

10/7/2009 12:00:00 AM

Prevalensi HIV di Indonesia tergolong cukup tinggi. Propinsi DKI Jakarta tercatat di peringkat satu dengan 3123 kasus AIDS hingga Juni 2008. Angka ini dapat dipilah-pilah berdasarkan populasinya, di mana jumlah terbesar berasal dari populasi pengguna napza suntik (penasun). Jumlah kasus HIV/AIDS semakin meningkat di kalangan anak muda. Ironisnya, ketidak pedulian terhadap fenomena ini menjadi alasan yang sangat mendasar mengapa orang muda di Indonesia sangat berisiko terhadap HIV-AIDS. Unika Atma Jaya dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang penelitian mendukung program pemerintah untuk penanggulangan HIV/AIDS bagi Penasun melalui Kios Informasi Kesehatan (selanjutnya disingkat “Kios”). Kegiatan dan program-program di Kios untuk sementara ini mendapatkan dukungan dana dari FHI-ASA. Secara struktural, Kios ini berada di bawah manajemenPusat Kajian Pembangunan Masyarakat (PKPM). PKPM Unika Atma Jaya yang didirikan pada tahun 1972 telah mengembangkan kajian-kajian yang berorientasi aksi (action research) mengenai masalah-masalah sosial perkotaan. Misinya yang utama adalah melakukan studi-studi yang berkaitan dengan isu masyarakat marjinal dan membantu memecahkan masalah mereka. Kios merupakan sebuah action research yang dilakukan oleh PKPM bagi pengguna narkoba, terutama yang menggunakan jarum suntik. Kegiatan ini  telah dimulai sejak Februari 2002 meliputi:

  1. penjangkauan kelompok penasun dan pemberian informasi tentang narkoba dan dampak buruknya;
  2. pendampingan dalam penilaian risiko individu yang berkesinambungan dan mengarah pada perubahan perilaku;
  3. studi etnografi;
  4. program pendidikan HIV/AIDS dan NAPZA ke masyarakat,  tokoh masyarakat dan tokoh agama, ORMAS dan sekolah; 5) pelayanan konseling dan tes HIV gratis;
  5. pelayanan pemeriksaan kesehatan dasar, pemeriksanaan medis khusus;
  6. support group;
  7. penanganan kasus ketergantungan obat program detoksifikasi dan methadon dengan sistem rujukan dan pendampingan.

 

Wilayah kerja Kios saat ini mencakup 14 kecamatan dengan 52 kelurahan di Jakarta Barat, Pusat dan Utara. Sejak berdiri sampai Agustus 2009, Kios sudah menjangkau sekitar 6000 penasun dan telah menjadi tempat magang atau studi banding dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga/institusi baik dalam dan luar negeri. Sekedar menyebutkan beberapa contoh, 10 mahasiswa Program Jurnalistik dari Australia pernah mengambil data di KIOS selama seminggu. Selain itu, data yang dikumpulkan Kios telah dimanfaatkan untuk kepentingan akademik beberapa mahasiswa, antara lain yang berasal dari London School of Public Relation, BSI STT Jakarta, Universitas Paramadina, Universitas Indonesia maupun dari Unika Atma Jaya sendiri. Kunjungan pernah dilakukan dari elemen LSM, KPA dan Departemen Kesehatan Vietnam. Ke depan Kios diharapkan dapat menjadi semacam laboratorium untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan narkoba jarum suntik dan HIV/AIDS serta implikasinya di masyarakat. Oleh karena itu, dalam rangka Hari AIDS Sedunia 2009, PKPM bermaksud mengadakan seminar untuk mendiskusikan peran Perguruan Tinggi dalam menanggulangi HIV/AIDS pada pengguna jarum suntik di wilayah DKI Jakarta.

 

TUJUAN

Mensosialisasikan hasil penelitian aksi yang dilakukan oleh Kios tentang pengguna narkoba jarum suntik, Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh pihak lain di Kios PKPM dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan tentang Penasun dan HIV/AIDS maupun pengembangan model tindakan di masyarakat.

 

JUDUL

Peran Perguruan Tinggi dalam Menanggulangi HIV & AIDS  pada Kelompok Pengguna Jarum Suntik di Wilayah DKI Jakarta.

 

PELAKSANAAN

Seminar akan diadakan pada:

Hari/tanggal : Selasa, 24 November 2009

Waktu        :  Pukul 09.30-15.45 WIB

Tempat       : Aula D - Unika Atma Jaya Kampus Semanggi Jl. Jenderal Sudirman Kav.51 Jakarta