Pendahuluan
Diakui atau tidak globalisasi membawa dampak baik positif maupun negatif terhadap kehidupan masyarakat Indonesia secara umum. Slah satu dampaknya adalah bahwa masyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan sudah mengenal teknologi modern seperti : Komputer, Internet, telpone, mobil dan lain sebagainya. Salah satu contoh gaya hidup modern adalah orientasi seksual individu, pada saat ini orientasi seksual tidak lagi terbatas pada lawan jenis (hetero seksual) tapi pada jenis yang sama atau yang lebih dikenal dengan istilah homo seksual. Seperti di ketahui homo seksual belum dapat di terima masyarakat padahal kaum homo seksual merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki hak yang sama untuk berhubungan dengan sang Pencipta-NYA. Pemuka agama dan masyarakat secara umum mencap mereka sebagai kaum pendosa sehinga tidak layak beribadah bersama – sama dengan kaum hetero seksual yang di anggap bersih dan suci, maka terjadilah konflik dalam agama ; di satu sisi kita harus memegang aturan – aturan yang kaku mengakibatkan orang orang yang tidak menjalankan kehidupan seperti yang di tuliskan dalam Kitab Suci di perlukan secara diskriminatif. Hal ini menimbulkan pertanyaan ; apakah mereka (kelompok homo seksual) bukan umat Tuhan yang berhak untuk hidup setara dengan komunitas hetero seksual lainnya? Dengan adanya stigma dan diskriminasi mereka belum cerdas menandakan bahwa ternyata kita belum cukup cerdas menempatkan keragaman identitas di ranah publik. Seperti kita ketahui kampus adalah arena social mahasiswa untuk belajar dan bergaul, biasanya rekan – rekan mahasiswa tidak mempermasalahkan orientasi seksual individu. Namun bila ada mahasiswa yang membuka jati diri mereka sebagai bagian dari kelompok homo, apakah keberadaan mereka dapat di terima/ bagaimana tanggapan mahasiswa lainnya? Bagaimana juga dengan keluarga mereka? Dengan maksud mengungkap keberadaan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) inilah seminar ini di adakan.
Tujuan dar Seminar
Waktu dan tempat