ASK
ME

REGISTER
NOW

Diseminasi Hasil Penelitian Sebagai Upaya Mendukung Tumbuh Kembang Anak

12/17/2014 12:00:00 AM

Bulan Desember dianggap sebagai waktu yang tepat untuk menyelenggarakan acara bertema keberpihakan terhadap anak karena bertepatan dengan momen kemanusiaan internasional, Hari Hak Asasi Manusia, yang diperingati setiap tanggal 10 Desember. Pada tanggal itu juga, di tahun 2014 ini, Malala Yousafzai, remaja perempuan asal Pakistan, dan Kailash Satyarthi, remaja perempuan asal India, memperoleh penghargaan Nobel Perdamaian. Kedua remaja tersebut mendapat penghargaan atas semangat mereka memperjuangkan hak anak, khususnya anak perempuan, untuk mendapatkan pendidikan. Rekognisi dunia internasional dengan memberikan penghargaan atas perjuangan kedua remaja tersebut menunjukkan bahwa ada upaya untuk mengangkat kesadaran masyarakat atas isu mengenai hak pendidikan anak.

 

Selain mengenai pendidikan, beberapa hal lain terkait jaminan hak anak juga masih belum terselenggara dengan baik. Di Indonesia, kasus-kasus pelanggaran hak anak masih marak diberitakan di media meski sudah 25 tahun Indonesia meratifikasi hasil Konvensi Hak Anak. Di awal tahun 2014, berita mengenai adanya kekerasan seksual terhadap anak di salah satu sekolah di daerah Cilandak berhasil membuat masyarakat memberikan perhatian lebih terhadap isu-isu terkait kekerasan pada anak. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sejak Januari sampai April 2014, telah menerima sebanyak 622 laporan kasus kekerasan terhadap anak. Kasus-kasus tersebut meliputi kekerasan psikis, fisik, dan seksual. Akan tetapi tahun 2013, oleh Ketua Komisi Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait, sempat disebut sebagai tahun darurat kekerasan seksual anak. Data KPAI menunjukkan bahwa sejak tahun 2010 hingga 2014, tahun 2013 menjadi tahun dengan catatan kekerasan terhadap anak yang paling tinggi. Fakta-takta di atas menunjukkan bahwa jaminan atas hak anak merupakan suatu hal yang masih perlu untuk diperjuangkan di Indonesia.

 

Unika Atma Jaya sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia, memiliki tanggung jawab keilmuan. Melalui Pusat Kajian Pembangunan Masyarakat (PKPM) dan program pendampingan dari Pusat Penelitian HIV/AIDS (PPH), Unika Atma Jaya mewujudkan tanggung jawabnya dengan mengadakan penelitian dan pembuatan program yang ditujukan untuk mendukung dan mengadvokasi hak anak. Kegiatan seminar dilakukan PKPM sebagai kegiatan penutup akhir tahun 2014. Pemaparan informasi mengenai hasil penelitian PKPM dan data dampingan PPH terkait isu anak kepada masyarakat dan pemerhati kesejahteraan anak inilah yang menjadi tujuan utama penyelenggaran diseminasi ini.

 

  1. I.       Tujuan

Tujuan seminar ini adalah untuk memaparkan hasil penelitian PKPM yang terkait dengan topik anak dan data program pendampingan. Paparan tersebut ditujukan kepada para stakeholder, baik lembaga, kelompok, atau individu pemerhati kesejahteraan anak, agar kelak informasi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan keputusan.

 

  1. II.    Peserta Kegiatan

Peserta diseminasi ditargetkan mencapai 80 orang, yang terdiri dari lembaga, kelompok, individu atau mahasiswa yang memiliki kepedulian terhadap isu anak

 

Panelis : Prof. Irwanto

 

09.30 – 10.00

30

Sesi 1

Anak dan Pendidikan

Dibawakan oleh

Dr. Clara Ajisuksmo,M.Sc

10.00 – 10.30

30

Sesi 2

Anak dan Waktu Luang

Dibawakan oleh

Dr. Dhevy Setya Wibawa.

10.30 – 11.00

30

Sesi 3

Anak dan Kesehatan

Dibawakan oleh

Gabriel Anindita, M.Psi

 

Seminar dilaksanakan pada:

Hari, Tanggal        : Rabu, 17 Desember 2014

Waktu                   : 09.00 – 13.00

Tempat                  : Aula BKS