ASK
ME

REGISTER
NOW

Sharing and Book Signing 100 Mak Nyus Bondan Winarno

11/08/2013 00:00:00

Pada tanggal 28 oktober 2013,prodi Hospitality and Tourism Management UNIKA Atma Jaya Jakarta telah mengadakan talkshow yang bertemakan ‘100 Mak Nyus’ yang diadakan di Gedung Yustinus lt.15 di kampus UNIKA Atma Jaya. Acara ini turut mengundang Bapak  Bondan Winarno selaku penulis buku 100 Mak Nyus, Ibu Santhi H Serad dan juga Bapak William Wongso sebagai pembicara. Acara ini dibuka untuk umum,sehingga tidak hanya di hadiri oleh Mahasiswa/i UNIKA Atma Jaya tetapi juga dihadiri oleh berbagai Sekolah Tinggi Pariwisata lainnya serta SMK jurusan Pariwisata. Acara ini dibagi menjadi  dua sesi. Pada sesi pertama para pembicara berkesempatan untuk sharing tentang pengalaman dan juga ilmu pengetahuan tentang makanan tradisional Indonesia dan pada sesi ke dua penjelasan tentang buku ‘100 Mak Nyus’.  Acara ini mendapatkan respon yang sangat baik dari berbagai pihak. Hal ini  dilihat dari antusias peserta selama acara berlangsung. Hal tersebut di karenakan banyaknya ilmu yang bisa kita dapat dari talkshow ini, pembicara-pembicara yang sangat memotivasi serta ilmu tentang makanan tradisional Indonesia.

 

 

 

Suasana Diskusi

 

Pada sesi pertama, Ibu Santhi  Serad selaku pembentuk dari ACMI (Aku Cinta Masakan Indonesia) yaitu  suatu komunitas yang bergerak di bidang kuliner Indonesia mejelaskan tentang berbagai macam kegiatan yang diadakan dari komunitas ACMI, sebut saja kegiatan culinary sharing yang dimana kita harus dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada sebagai bahan baku untuk membuat suatu makanan. Tidak hanya itu di kesempatan yang sama bapak William Wongso yaitu seorang pakar kuliner Indonesia yang kita ketahui bahwa dia mempunyai berbagai pengalaman dan pengetahun yang sangat banyak turut berbagi ilmu. Bapak William Wongso menjelaskan tentang  food diplomacy yaitu bagaimana cara kita untuk memperkenalkan masakan tradisional Indonesia keluar negeri.  Di akhir penjelasan Bapak William Wongso mengatakan bahwa”keahlian di bidang kuliner tidak dilihat dari mana kita mempelajari,tetapi diperlukannya pengalaman yang panjang”.

 

 

 

 

Pemberian Kenang-kenangan kepada Pembicara serta

Foto sesion bersama peserta dan panitia

 

Dekan Fiabikom menemui narasumber di ruang VIP - Yustinus lantai 15

 

Pada sesi  kedua sharing tentang buku ‘100 mak nyus’ dimulai, di kesempatan ini bapak Bondan Winarno mejelaskan tentang isi buku yang di tulisnya. Beliau mengatakan “sangat sulit untuk memilih100 dari ribuan makanan tradisional indonesia”.Buku 100 Mak Nyus  ini sangat berbeda dari buku makanan lainnya karena buku ini juga menjelaskan tentang sejarah makanan tradisional tersebut, keunikan, cita rasa, hingga alamat yang menjual makanan tersebut. Sangat banyak pengalaman yang dilalui selama proses penulisan serta pengorbanan yang tidak mudah. Hal ini di akibatkan karena banyaknya makanan tradisional yang menjadi ciri khas berubah bahkan hilang seiring dengan perubahan waktu.di akhir acara para pembicara setuju mengatakan bahwa  “ sebaiknya pelajarilah sebanyak mungkin tentang makanan tradisional  Indonesia.”(Putri Syaera, Hospitality 2012)