ASK
ME

REGISTER
NOW

Revolusi Industri 4.0

03/12/2019 00:00:00

Kesiapan Anak Bangsa dalam Menghadapi Industri 4.0

oleh Abigail Pramesi (2015-022-060)

 

Pada tanggal 1 s.d 3 Maret 2019, Prodi Ilmu Komunikasi UAJ memenuhi undangan Kementrian Keuang dengan menghadiri kegiatan Hackathon 2019 dengan tema “Generasi Peduli #UangKita” di Gedung Kementrian Keuangan. Acara dibuka dengan pidato pembuka dari Sekertaris Jendral Kementran Keuangan Republik Indonesia yang banyak berbicara mengenai kemajuan teknologi yang kita hadapi khususnya dalam revolusi industri 4.0. Salah satu tujuan dari acara ini menjadi salah satu aksi nyata yang dilaksanakan pemerintah untuk menyambut Industry 4.0 yang mana semua aspek dalam kehidupan pribadi setiap orang dan masyarakat terintegrasi dengan teknologi. Big data, Atrificial intelligence, dan Machine learning menjadi bagian yang tidak kita sadari namun berpengaruh besar dalam kahidupan kita sehari-hari.

 

Selain sebagai pembukaan kompetisi Hackathon 2019 yang merupakan kompetisi merancang sistem tracking keuangan Pemerintah yang dapat diawasi oleh rakyat. Sehingga diharapkan jika nantinya sistem tersebut diluncurkan dapat menjadi bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap keungan negara kepada rakyat , sehingga menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat dalam mengawasi dan membayar pajak.

 

Untuk membuka acara, diselenggarakannya juga Talkshow, sesi pertama dengan 4 orang narasumber yang memiliki keahlian dalam bidang teknologi dan aplikasi mereka adalah Ivan Raditya Senor Architech Huawei Indonesia, Iki Sari Dewi Head of 4 Wheels Grab Indonesia, Sinthia Roesly Executive Director Indonesia Exim Bank, dan Donald Tirtaatmadja Managing Director- Communication Media and Technology Accenture. Dengan tema “Menggapai Sukses di Industri 4.0: Bagaimana Bisnis dan Tenaga Kerja Dapat Berhasil di Era Baru Indonesia” keempat pembicara sepakat bahwa Indonesia saat ini sedang dalam pertumbuhan yang cepat dalam mengejar ketertinggalannya terhadap teknlogi dari negara lain. Hal ini dapat dilihat dari pemasangan koneksi internet yang semakin hari semakin baik dan merata di hampir seluruh bagian Indonesia sehingga pemanfaatan teknologi dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

 

Mahasiswa Anggota Kelompok Profesi Strategic Communication 

bersama Timothy Marbun, anchor Kompas TV dan Dr. Nia Sarinastiti, dosen Prodikom

 

Pemerintah juga semakin membuka peluang bagi perusahaan-perusahaan teknologi untuk berkolaborasi menciptakan sistem yang baik dan memudahkan bagi rakyat Indonesia. Selain itu banyak sharing mengenai perkembangan pemanfaatan Big data, Atrificial intellegence, dan Machine Learning yang telah dilakukan negara lain salah satunya adalah ketika kita suka memesan pizza lewat aplikasi online maka kita akan terus mendapatkan iklan dan promo mengenai produk tersebut tanpa kita sadari kebiasaan-kebiasaan kita telah dibaca oleh teknologi tersebut.

 

Indonesia masih berjalan menuju kesana dan menjadi pemain utama tidak hanya menjadi pasar dengan sumber daya alam yang diharapkan dapat produktif dalam bidang tersebut. Tentu hal ini ditunjang dengan pertumbugan infrastruktur dan juga kebijakan dari pemerintah mengatur segala kemajuan teknologi sehingga tidak merugikan masyarakat meskipun setiap aturan harus melewati tahap dan penyusunan yang tidak sebentar.

 

Dalam sesi kedua talkshow pembicara yang dihadirkan adalah Vincent Iswara Chief Executive Officer DANA, Karim Siregar Information Technology and Digital Transformation Advisor PT Bank BTPN, Emma Sri Martini President Director Sarana Multi Infrastruktur, dan Sanuk Tandon Managing Director Kalibrr Indonesia. Dengan tema “Membangun Budaya Kolaborasi Lintas Sektor demi Terciptanya Inovasi yang Bermakna”. Membahas mengenai sebagai generasi penerus yang akan merasakan dampak dari kemajuan teknologi industri 4.0 tidak sepantasnya kita khawatir dan cenderung anti dengan kemajuan teknologi karena mau tidak mau semua akan berkembang dan kita harus mempersiapkan diri. Membiasakan diri dengan kolaborasi yang akan terjadi nanti sehingga siap bekerjasama dan menghasilkan inovasi lain yang mempermudah kehidupan.

 

Dr. Nia Sarinastiti bersama alumni Prodikom, Ferdinand Adi  (Accenture) dan Boy Sandi Monroe (Dana)

 

Tidak usah khawatir ketika banyak pekerjaan yang tergantikan dengan teknologi karena nantinya akan bermunculan bidang-bidang pekerjaan yang baru. Kuncinya adalah tidak berhenti belajar dan dapat beradaptasi dengan segala perubahan. Karena sebenarnya teknologi dibuat oleh manusia bukan untuk menghancurkan namun untuk memudahkan. Diharapkan nantinya anak-anak Bangsa Indonesia dapat bersaing dan berkolaborasi dengan negara lain memajukan teknologi bukan hanya menjadi konsumen dan penonton tetapi ikut bermain dan mengambil peran.

 

Hadir pada kesempatan tersebut mahasiswa kelas Teori Ilmu Komunikasi, mahasiswa Kelompok Profesi Strategic Communication dan anggota Perhumas Muda Jakarta Raya, serta alumni dan Dosen Prodi Ilmu Komunikasi. (Abigail)