ASK
ME

REGISTER
NOW

Kerjasama Penelitian Indonesia-Belanda: Dorong Keberlanjutan Dengan Ekonomi Biru dan Ekonomi Hijau

10/20/2023 12:00:00 AM


Pertemuan Tahunan Kerja Sama Penelitian Indonesia dan Belanda 2023


JAKARTA – Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) bersama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menyelenggarakan lokakarya penelitian dan dampak serta kontribusinya sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, pada 9 dan 10 Oktober 2023, di Hotel Century, Jakarta.


Program Kerja Sama Indonesia-Belanda ini merupakan program yang telah berjalan sejak tahun 2018, yang memfasilitasi kolaborasi penelitian antara Indonesia, yang diwakili oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), dan Belanda, yang diwakili oleh Dewan Riset Belanda (NWO).


Pada tahun 2023, Kemendikbudristek dan NWO akan menyelenggarakan Pertemuan Tahunan Kerja Sama Riset Indonesia-Belanda. Acara ini mengundang para penerima hibah penelitian dari tahun 2018 hingga 2020, serta para pemangku kepentingan, kementerian dan lembaga yang terkait dengan proyek-proyek tersebut, universitas yang terlibat dalam kolaborasi, dan universitas lain di luar Jawa yang belum terlibat dalam proyek-proyek tersebut.


Tujuan utama dari acara ini adalah untuk menilai kemajuan proyek dan berbagi pelajaran yang didapat, praktik terbaik, dan yang paling penting, dampak dan kontribusi penelitian kepada masyarakat. Bagi LPPM Unika Atma Jaya, keterlibatan dalam penyelenggaraan kegiatan ini merupakan refleksi dari komitmen universitas dalam pengembangan dan penyelenggaraan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (P2M) yang berdampak. Pada saat yang sama, kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengembangkan kerja sama dengan pemangku kepentingan strategis seperti DRTPM dan mitra internasional dalam bidang P2M.


“Kolaborasi antara Indonesia dan Belanda dalam hal penelitian ini sangat penting. Terlebih dalam komitmen kita terhadap Pengabdian kepada Masyarakat. Kolaborasi penelitian antar universitas di Indonesia harus terus dikembangkan sehingga kita bisa berkolaborasi juga dengan peneliti dari universitas luar,” ucap Prof. M. Faiz Syuaib, Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat dalam pembukaan.


Prof. M. Faiz Syuaib, Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat


Hari pertama akan diisi dengan presentasi hasil penelitian oleh para peneliti dari Indonesia dan Belanda, serta sesi world café dengan tema lintas sektoral, dan diakhiri dengan makan malam untuk membangun jaringan bagi semua peserta.


Diskusi tersebut terdiri dari tiga putaran. Kelompok-kelompok peserta diskusi berpindah dari satu meja ke meja berikutnya. Putaran diskusi pertama berfokus pada pengaturan latar dan membangun dasar diskusi. Pada putaran kedua, ketua meja merangkum diskusi yang telah dilakukan pada putaran pertama, dan kelompok baru melanjutkannya dengan mendiskusikan di mana mereka melihat adanya keterkaitan dan apa yang masih kurang. Prosedur yang sama diulangi untuk putaran ketiga dan terakhir, dengan pertanyaan-pertanyaan yang berpusat pada apa yang akan terjadi selanjutnya.



Maaike Spiekerman, perwakilan dari NWO


“Kolaborasi yang telah berjalan sejak 2018 terus bertumbuh menjadi berbagai program penelitian bersama untuk berkontribusi kepada masyarakat,” ungkap Maaike Spiekerman perwakilan dari NWO.


“Semoga kedepan kolaborasi antara Indonesia dan Belanda dapat terus berlanjut dan memberikan dampak untuk keberlanjutan kepada masyarakat,” tambah Maaike Spiekerman.


Topik-topik yang dibahas dalam world café adalah ekonomi biru dan ekonomi hijau, meningkatkan hasil di berbagai wilayah, dan peluang untuk bekerja sama dengan universitas di luar Jawa.


Pada hari kedua, diskusi berlanjut dengan para pemangku kepentingan dan perwakilan pemerintah untuk membahas pertimbangan kebijakan dan implementasi hasil penelitian. Dalam panel diskusi, para pembicara berinteraksi langsung dengan peserta menggalih lebih dalam hubungan antara penelitian dan kebijakan/praktik.



Pembukaan the Week of Indonesia-Netherlands Education and Research (WINNER)


“Potensi ekonomi biru dan ekonomi hijau harus terus dikembangkan, ini sebagai upaya untuk mendorong keberlanjutan di masyarakat Indonesia. Kita perlu menyelaraskan tujuan dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung keberlanjutan di Indonesia,” ungkap Prof. M. Faiz Syuaib, Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat.


Dalam kegiatan hari kedua juga diselenggarakan pembukaan the Week of Indonesia-Netherlands Education and Research (WINNER). WINNER merupakan perwujudan komitmen untuk mendorong kolaborasi dan konektivitas, penelitian dan pendidikan dalam berbagai topik yang menjadi kepentingan bersama antara Indonesia dan Belanda.


Indonesia dan Belanda memiliki hubungan yang sangat baik dan memiliki komitmen tinggi pada riset dan pendidikan. Program WINNER menjadikan kedua negara dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan mengatasi permasalahan isu global melalui ilmu pengetahuan seperti perubahan iklim, pemanasan global, penumpukkan sampah, dan permasalahan isu global lainnya. Pada tahun keempat ini, WINNER mengangkat masalah perubahan iklim.