ASK
ME

REGISTER
NOW

Perkembangan dan Aplikasi Bioteknologi dalam Kehidupan




Di zaman Industri 4.0 ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi telah mencakup segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Teknologi telah membantu membangun peradaban manusia modern dari bidang informasi dan inovasi dengan begitu cepat dan akan terus dipercepat.

Hal ini dikarenakan manusia telah memasuki era globalisasi dimana informasi bergerak begitu cepat. Sehingga berbagai macam inovasi dapat langsung tersebar, menghasilkan suatu efek magnifikasi dimana pengetahuan-pengetahuan baru tersebar cepat dan dari sana langsung dapat dikembangkan oleh siapapun.

Dalam maraknya perkembangan teknologi ini, ada ilmu yang mendalami relasi pemanfaatan teknologi yang menelusuri inovasi-inovasi perkembangan manusia, dengan ruang lingkup makhluk hidup yaitu biologi. Ilmu yang dimaksud adalah Bioteknologi.

Ketika mendengar kata bioteknologi, yang terlintas pertama kali di pikiran orang biasanya adalah penggunaan makhluk hidup dari kata “Bio” untuk dijadikan sebagai suatu teknologi untuk kebutuhan manusia. Hal yang biasa dimaksud adalah penggunaan mikroorganisme untuk fermentasi makanan seperti tempe, kecap, roti, serta bahan makanan lainnya. Jenis ilmu bioteknologi yang seringkali dikenal dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari disebut bioteknologi tradisional, inilah salah satu hal yang membuat ilmu bioteknologi sangat unik karena bioteknologi terbagi menjadi bioteknologi tradiosional dan bioteknologi modern.

Walaupun dalam perspektif ilmu pengetahuan bioteknologi biasa digolongkan sebagai ilmu yang cukup baru karena teknologi baru berada sekitar 100 hingga 200 tahun terakhir dalam sejarah manusia, praktik bioteknologi dalam hal menggunakan makhluk hidup seperti mikroorganisme untuk melakukan fermentasi telah dilakukan sejak peradaban romawi kuno yang dapat dilihat dalam produk fermentasi seperti wine.

Selain bioteknologi tradisional, bioteknologi juga masih berkembang mengikuti perkembangan teknologi. Ilmu baru ini digolongkan sebagai bioteknologi modern, di saat ketika pengetahuan manusia sudah sangat jauh dan kita dapat mengetahui apa yang membentuk sebuah makhluk hidup dengan melihat ke bagian kode paling kecil yaitu informasi genetika, atau DNA.

Berdasarkan pengetahuan ini, tentu saja manusia akan mencoba untuk mempelajari bagaimana informasi genetika yang ada dalam sebuah makhluk hidup mempengaruhi sifat atau “trait” yang dimiliki oleh makhluk hidup tersebut. Pengetahuan ini membuka banyak sekali posibilitas tentang bagaimana manusia dapat merakayasa dan memanipulasi “trait” yang dimiliki oleh makhluk hidup agar sifat yang diinginkan dapat menguntungkan bagi manusia.

Manipulasi ini awalnya hanya dapat dilakukan dengan cara yang konvensional dan kurang presisi. Sebagai contoh jagung pada awalnya merupakan tumbuhan yang sangat kecil, seperti rumput. Namun manusia menumbuhkan jagung dengan cara persilangan, menyilangkan dengan tanaman lain dan hanya mengambil bibit unggul pada setiap generasinya, dan disilangkan kembali dengan bibit unggul lainnya hingga mencapai hasil yang diinginkan. Hal ini disebut domestikasi dan salah satu teknik awal manusia memanipulasi DNA untuk mendapat sifat yang menguntungkan.

Namun ilmu bioteknologi telah berlanjut ke tahap selanjutnya dengan teknologi yang memungkinkan manusia mengubah sifat DNA sesuai keinginan dan kemampuan untuk menyisipkan sifat yang dimiliki makhluk hidup lain untuk ditambahkan ke makhluk hidup target.

Ilmu ini pun tidak berhenti hanya di satu bidang, dari komponen-komponen terkecil makhluk hidup ini manusia dapat mengambil sampel dan mengembangbiakan suatu makhluk hidup dalam lab dengan lingkungan yang tepat, sel hewan maupun sel tumbuhan dapat dikembangbiakan dalam bidang yang dinamakan kultur jaringan. Sekarang manusia dapat menguji coba langsung dalam cakupan sel, atau manusia dapat menjiplak sifat suatu makhluk hidup dan membentuk klon dengan semua sifat yang sama dari “induk”nya.

Ilmu-ilmu bioteknologi modern ini baru saja menggores permukaan dan masih memiliki banyak sekali potensial untuk dikembangkan. Oleh sebab itu bioteknologi dapat meranah ke berbagai macam bidang lainnya dan dampaknya sangat terasa pada situasi kehidupan saat ini, dari pertanian, medis, lingkungan, biota darat dan laut, limbah, dan masih banyak lagi. Tentu saja manusia belum berencana untuk berhenti berinovasi, oleh sebab itu bioteknologi akan terus berkembang dengan pesat.


(Ditulis oleh Hugo Wojtyla Gabriello, mahasiswa Prodi Bioteknologi angkatan 2022, sebagai persepsi awal dalam kelas Pengantar Bioteknologi semester satu.)