?Jakarta, April 2025 – Dalam semangat
pelayanan inklusif dan kasih kristiani, Program Studi
Pendidikan Keagamaan Katolik (Pendikkat)
dan Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK), Fakultas Pendidikan dan Bahasa
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya berkolaborasi dengan Paroki Blok Q
menyelenggarakan pelatihan bertajuk “Menjadi
Sahabat Anak Luar Biasa.” Kegiatan ini
merupakan program pelatihan untuk umat Katolik yang terpanggil menjadi
pendamping bagi anak-anak dengan disabilitas mental dan intelektual, khususnya
dalam mempersiapkan mereka menerima Sakramen Penguatan.
Dalam program
ini, para pendamping akan dilatih untuk
memahami karakteristik, kebutuhan, serta pendekatan pastoral yang
tepat bagi anak-anak dengan disabilitas mental-intelektual, yang kita yakini
berkarunia khusus; anak-anak luar biasa. Mereka tidak hanya berperan
sebagai pengajar, tetapi juga sebagai
sahabat yang memberikan ruang aman
dan nyaman bagi anak-anak itu untuk tumbuh dan belajar.
Dena Sukiato, Ketua Seksi Katekese
Paroki Blok Q yang saat ini sedang
menjalani studi di Prodi Pendikkat, berharap supaya program ini tidak hanya
mempererat kerja sama antara UNIKA Atma Jaya dan Paroki Blok Q, tetapi juga
memberi dampak nyata bagi para peserta dan Gereja Katolik. Banyak sekolah
menolak anak berkarunia khusus karena tidak tahu bagaimana menanganinya.
Melalui pelatihan dan sertifikat yang akan diberikan kepada guru, katekis, atau
penggerak umat, mereka dapat hadir untuk membantu anak-anak tersebut beserta keluarga-keluarga mereka. Program ini adalah upaya menumbuhkan
kepedulian dan pemahaman terhadap mereka. Seperti
Yesus yang rela turun ke dunia untuk memahami kita, kita pun dipanggil untuk
memahami dan menjadi
sahabat bagi mereka
yang seringkali tidak dimengerti, agar mereka dan keluarganya dapat
hidup lebih bermartabat dan mengenal kasih Kristus. Terlebih lagi, program ini mewujudnyatakan
semangat Gereja Sinodal untuk merangkul mereka yang lemah, menderita, dan
selama ini tersingkir dari komunitas dan masyarakat. Karena itulah, program ini
didukung oleh Komisi Keluarga Konferensi Waligereja Indonesia.
Pelatihan ini
terbuka bagi umat Katolik berusia 19 hingga 45 tahun, dan akan berlangsung
dalam dua tahap utama: kelas teori wajib yang akan diselenggarakan pada tanggal 3, 10,
17, 24 Mei, dan 21 Juni 2025 di Kampus
Semanggi UNIKA Atma Jaya, serta
kelas praktik
yang akan dilaksanakan pada 28 Juni hingga 11 Oktober
2025 di Gereja Santa Perawan Maria Ratu, Paroki Blok Q.
Melalui pelatihan ini, para peserta
akan mendapatkan pemahaman teoritis dan pengalaman langsung dalam mendampingi
anak-anak sesuai kebutuhan-kebutuhan mereka. Tujuan utamanya adalah membentuk
pribadi pendamping yang inklusif, sabar, dan mampu menghidupi nilai-nilai Injil di dalam pelayanan nyata.
Karena setiap anak adalah pribadi yang berharga di mata Tuhan.